Monday, March 21, 2011

JERIH

biasa. aku tau itu. semua rasa jua. 
tapi yang bernama aku, dasar dan batiniahnya
tertulis PEREMPUAN. dayangnya adalah air mata.
ia tidak pula aku sorok. tak termampu.
aku bilang pada hati ia bukan jenayah.
tak mengapa. kesat. kesat ia.
3 purnama ini, utk menuju yang ke 20,
24 tangan itu aku paut.
pernah terkadang paut itu longgar.
empat kerat aku kerah, ketat kembali.
syukur. pada yang ke 20 itu, jalannya licin,
tidak banyak duri sepertimana 3 purnama lalu.
celiklah mata aku kini, kerja itu
perit. JERIH. payah.
tapi manisnya, bila semua
 BERSATU.
tuju puncak sama.
pada semua, juta maaf aku pohon
andai lantang-lontar-suara aku
bikin calar jendela hati kalian.
alhamdulillah, kini semuanya 
TUNTAS